Inilah 3 Fase Perkembangan Masjid Sebelum Mencapai Puncak Kejayaan Menurut Ustadz Beben Wahyudi

yayasanalfatihah
(Dokumentasi webinar “Step by Step Membesarkan Masjid” bersama Ustaz Beben)

Fase perkembangan masjid sebelum mencapai puncak kemakmuran atau puncak kejayaan memiliki 3 tingkatan sebagaimana dijelaskan oleh Ustadz Beben Wahyudi. Penjelasan ini beliau sampaikan dalam sebuah webinar yang diadakan oleh Forum Yayasan Indonesia (FYI) pada tanggal 19 Maret 2024 via zoom meeting. Meski dilaksanakan secara virtual, webinar yang mengusung tema ‘Step by Step Membesarkan Masjid’ ini berhasil digelar dengan lancar dan diikuti oleh banyak peserta, baik peserta yang termasuk anggota Forum Yayasan Indonesia (FYI) maupun peserta yang berasal dari kalangan umum.

Pada awal pembahasan webinar, Ustadz Beben Wahyudi tak langsung menjelaskan 3 fase perkembangan masjid. Beliau justru menjelaskan latar belakang dari betapa pentingnya sebuah masjid yang makmur. Menurutnya hal yang paling penting untuk membesarkan masjid adalah agar bisnis khidmat di bawah masjid untuk mengkhidmatkan masjid itu sendiri.

Berikut 3 Fase Perkembangan Masjid Sebelum Mencapai Puncak Kejayaan Menurut Ustadz Beben Wahyudi

Fase Pergerakan

Fase perkembangan masjid sebelum mencapai puncak kejayaan yang pertama ialah fase pergerakan. Menurut Ustadz Beben Wahyudi, fase ini kurang lebih digambarkan  layaknya situasi dimana Rasulullah SAW masih tinggal di Makkah. Fase tersebut identik dengan fase pergerakan, karena Rasulullah masih berdakwah secara diam-diam, bahkan belum bisa leluasa mendirikan masjid. Sedangkan Ka’ah sendiri pada masa tersebut masih dikuasai oleh orang kafir.

Fase pergerakan sendiri biasanya ditandai dengan belum adanya masjid atau satu tempat saja yang bisa dijadikan tempat beribadah atau pusat kegiatan. Meski demikian, di fase pergerakan sudah mulai bermunculan SDM yang berinisiatif untuk mendirikan dan membesarkan masjid. Biasanya dalam fase ini para calon pendiri masjid akan dihadapkan dengan ujian keikhlasan, ujian keimanan, dan ujian keistiqomahan.

Fase Hijrah

Fase perkembangan masjid sebelum mencapai puncak kejayaan  selanjutnya ialah fase hijrah. Berbeda dengan fase pergerakan, fase hijrah ditandai dengan berdirinya sebuah masjid, namun masjid tersebut belumlah sempurna seutuhnya secara bangunan. Para pendiri dan calon jamaah akan diuji dari segi kenyamanan dalam beribadah di masjid yang bangunannya alakadarnya. Meski demikian ada juga sebuah situasi yang bangunan masjid sudah nyaman, namun para pendiri dan jamaah diuji dengan mau atau tidaknya menjalankan program pemakmuran masjid.

Fase Baitullah

Fase perkembangan masjid sebelum mencapai puncak kejayaan yang terakhir disebut dengan fase Baitullah, sebagaimana dipaparkan oleh Ustadz Beben Wahudi. Fase ini ditandai dengan berdirinya sebuah masjid yang nyaman dilengkapi dengan program yang sudah berjalan. Para pendiri dan pengurus masjid juga bertanggung jawab secara penuh mengurus kemakmuran masjid secara keseluruhan.

Fase perkembangan masjid ini meski sudah mencapai pada tingkatan tertinggi tetaplah harus menjaga 4 pilar yaitu: baitullah, baitulmall, baitul quran, dan baitul muamalah. Adapun maksud dari baitullah adalah penjagaan terhadap bangunan masjid, meliputi perawatan, kebersihan, dan penjagaan fasilitasnya. Sedangkan baitulmall adalah mekanisme pengelolaan dana masjid, meliputi sumber dana/peghasilah, sekaligus biaya operasional. Selanjutnya maksud dari baitul quran adalah program-program kebaikan yang dijalankan oleh masjid, yang terakhir ialah baitul muamalah adalah kerjasama yang dijalin oleh masjid untuk memaksimalkan penghasilan masjid yang natinya akan digunakan untuk kepentingan umat.

Itu dia sejumlah fase perkembangan masjid menurut Ustadz Beben Wahyudi. Selain menjelaskan 3 tingkatan fase perkembangan masjid, Ustadz Beben Wahyudi juga menjelaskan bahwa ada 3 pilar yang wajib diketahui oleh pendiri masjid. 3 pilar tersebut beliau singkat dengan kata 3 M. Maksud dari 3 M sendiri ialah masjid hendaknya memiliki unsur: menyenangkan, mengenyangkan dan, mencerahkan masyarakat yang hidup di sekitarnya. 

(Dokumentasi webinar “Step by Step Membesarkan Masjid” bersama Ustaz Beben)

Di akhir sesi Ustadz Beben Wahyudi juga menjelaskan jatah amil bagi pengurus masjid ialah diambil dari profit atau keuntungan bisnis yang dijalankan masjid. Adapun untuk badal mall seperti infaq, wakaf serta zakat umumnya mendapat persentase yang berbeda. Untuk amil sendiri mendapat 20%, wakaf mendapat 10% serta zakat mendapat 12,5%. Nah bagi anda yang ingin mengetahui Step by Step memakmurkan masjid lebih lanjut lagi bisa mengunjungi website Forum Yayasan Indonesia (FYI) www.forumyayasan.com. FYI juga menyediakan webinar-webinar berkualitas seputar cara mengembangkan dan memakmurkan yayasan.

Leave a comment